Jumat, 13 Mei 2011

soal strategi pembelajaran - modul 11

Modul 11

Kegiatan belajar 1

Hakikat Disiplin Kelas

Tes formatif 1

  1. Dalam kata disiplin tercemin 2 hal penting, yaitu….
    1. Keinginan dan aturan
    2. Aturan dan hukuman
    3. Aturan dan hukuman
    4. Kepatuhan dan hukuman

Jawaban : C

  1. mana di antara pernyataan berikut yang mencerminkan pengertian disiplin?
    1. Pada setiap hari raya, Siti selalu membeli baju baru.
    2. Kalau ingin menyeberang, Tina selalu pergi ke tempat yang disediakan untuk menyeberang.
    3. Pada setiap musim hujan, petani turun ke sawah.
    4. Tini dimarahi karena menghilangkan buku tulisnya.

Jawaban : B

  1. Definisi pengertian disiplin, kecuali…
    1. Tingkat ketaatan seseorang pada aturan
    2. Usaha untuk memelihara keteraturan
    3. Tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok
    4. Usaha untuk mengamankan sesuatu

Jawaban : D

  1. Disiplin kelas dapat diartikan sebagai….
    1. Disiplin yang ditunjukkan oleh siswa
    2. Tingkat ketaatan siswa pada aturan kelas
    3. Usaha guru untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif
    4. Ketertiban yang diharapkan guru dari siswanya

Jawaban : B

  1. Disiplin kelas perlu diajarkan karena berbagai alasan, salah satunya adalah….
    1. Pada akhirnya siswa diharapkan mampu mendisiplinkan diri sendiri
    2. Siswa yang jumlahnya banyak sering membuat keributan
    3. Siswa yang kurang disiplin sering mengganggu temannya.
    4. Tingkat disiplin dalam masyarakat masih rendah

Jawaban : A

  1. Disiplin diri adalah….
    1. Kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri tanpa bantuan orang lain
    2. Rasa percaya diri yang tinggi
    3. Kemampuan untuk meyakinkan orang lain tentang suatu hal
    4. Ketertiban untuk diri sendiri

Jawaban : A

  1. Berikut yang mencerminkan disiplin diri adalah….
    1. Pada setiap kesempatan, Tita selalu berusaha mencari sesuatu yang baru
    2. Ketika gagal dalam ujian, Tari memaki-maki dirinya
    3. Meskipun masih capai, Ari mengerjakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
    4. Setelah menyelesaikan pekerjaannya Siti pergi ke bioskop.

Jawaban : C

  1. Faktor fisik yang mempengaruhi tingkat disiplin kelas, kecuali….
    1. Jumlah siswa dalam satu kelas
    2. Penataan perabotan/alat-alat dalam kelas
    3. Cara penggunaan alat
    4. Perasaan dan kebutuhan siswa

Jawaban : D

  1. Faktor sosial yang mempengaruhi disiplin kelas, antara lain….
    1. Kaya-miskinnya siswa
    2. Jumlah siswa dalam kelas
    3. Hubungan guru-siswa-siswa
    4. Rasa puas siswa terhadap dirinya

Jawaban : C

  1. Faktor psikologis yang mempengaruhi disiplin kelas, kecuali….
    1. Rasa tertekan
    2. Kepuasan terhadap pekerjaan
    3. Rasa lesu karena sakit
    4. Kecemburuan karena diperlakukan tidak adil

Jawaban : C

Kegiatan belajar 2

Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas

Tes formatif 2

1) Pada umumnya disekolah-sekolah sudah terdapat aturan atau tata tertib yang harus ditaati oleh siswa. Keadaan ini mencerminkan pandangan….

A. Behaviorisme

B. Humanistik

C. Yang berfokus pad siswa

D. Yang berfokus pada guru

Jawaban : D

2) Salah satu pandangan terhadap disiplin kelas menyatakan bahwa pendekatan yang berhasil dalam menanamkan disiplin adalah yang menghormati hak individu, serta meningkatkan harkat dan konsep diri. Dari contoh-contoh berikut, yang sesuai dengan pandangan ini adalah….

A. Ibu Titi meminta pendapat siswa ketika mengubah susunan tempat duduk.

B. Pak Toni menghukum Siti yang selalu rebut

C. Ibu Ria mengirim laporan kepada orang tua Tina

D. Pak Sidin menyuruh Tika menghentikan pekerjaannya

Jawaban : A

3) Ketika memasuki halaman sekolah, Ibu Tini selalu mengucapkan “selamat pagi” kepada anak-anak yang dijumpainya. Perbuatan Ibu Tini ini merupakan contoh penanaman disiplin dengan cara….

A. Bersikap luwes

B. Menjadi model

C. Meningkatkan partisipasi siswa

D. Menyesuaikan aturan

Jawaban : B

4) Salah satu contoh menyesuaikan aturan kelas dalam perkembangan anak adalah….

A. Ibu Sita selalu dating lebih awal dari anak-anak

B. Sebelum pelajaran dimulai, seorang anak membacakan tata tertib kelas

C. Anak kelas 1 dituntut guru untuk berbaris dan masuk kelas

D. Peraturan kelas digantungkan di dinding

Jawaban : C

5) Pertemun kelas merupakan tempat yang baik untuk melatih siswa melakukan, kecuali….

A. Berbagi pengalaman

B. Membuat rencana

C. Berkonsultasi pribadi

D. Mengambil keputusan

Jawaban : C

6) Contoh-contoh gangguan ringan yang muncul dalam kelas, kecuali….

A. Tini tertidur ketika guru menerangkan.

B. Siti berteriak memaki teman duduknya.

C. Diam-diam Rini memperhatikan foto adiknya ketika guru sedang menulis.

D. Udin minta izin ke luar kelas ketika Ibu Tita sedang menjelaskan.

Jawaban : B

7) Cara-cara untuk menangani gangguan ringan, kecuali….

A. Menghukum

B. Mendekati

C. Menatap

D. Mengabaikan

Jawaban : A

8) Jika guru terpaksa memberi hukuman, yang harus diperhatikan guru, kecuali….

A. Hukuman harus diberikan secara adil

B. Mulailah dengan hukuman yang ringan

C. Pertimbangkan dampak hukuman yang diberikan

D. Berikan hukuman secara terjadwal

Jawaban : D

9) Pemberian hukuman banyak ditentang oleh para pendidik karena berbagai alasan, kecuali…

A. Hukuman dapat merusak hubungan guru-siswa

B. Tanpa menghukum disiplin tidak dapat ditanamkan

C. Hukuman tidak selalu menyelesaikan masalah

D. Menghambat perkembangan etika anak

Jawaban : B

10) Jika ada siswa yang menyerang Anda dengan kata-kata kasar, apa yang Anda lakukan?

A. Membalas kata-kata kasar tersebut.

B. Mendekati siswa dan menamparnya.

C. Meninggalkan kelas dan melapor kepada kepala sekolah.

D. Menenangkan diri sejenak, kemudian mendekati siswa.

Jawaban : D

soal strategi pembelajaran - modul 10 kb 2

Kegiatan belajar 2

Penataan Lingkungan Kelas

Tes formatif 2

Petunjuk :

Pilihlah :

A. Jika (1) dan (2)

B. Jika (1) dan (3)

C. Jika (2) dan (3)

D. Jika (1), (2), dan (3) benar

1. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menata lingkungan fisik kelas diantaranya adalah....

(1) Keluwesan

(2) Kemudahan

(3) Ketertiban

Jawaban : A

2. Prinsip kenyamanan dalam penataan lingkungan fisik berkenaan dengan aspek....

(1) Cahaya

(2) Kepadatan kelas

(3) Temperatur ruangan

Jawaban : D

3. Faktor yang harus diperhatikan guru dalam menata tempat duduk siswa adalah....

(1) Tujuan pembelajaran

(2) Materi pembelajaran

(3) Strategi pembelajaran

Jawaban : B

4. Manakah dari hubungan berikut yang merupakan lingkungan psiko-sosial kelas?

(1) Hubungan guru-siswa

(2) Hubungan siswa-siswa

(3) Hubungan kepala sekolah-siswa

Jawaban :A

5. Indah mengalami kesulitan dalam menghafal. Oleh karena itu, bu Ika berusaha membantu Indah dengan memberikan teknik menghafal yang dapat digunakan Indah. Tindakan yang dilakukan bu Ika merupakan karakteristik yang harus dimiliki guru, yaitu....

(1) Memiliki persepsi yang realistik

(2) Sabar dan tegas terhadap siswa yang bermasalah

(3) Menerima kekurangan yang dimiliki siswa

Jawaban : B

6. Untuk membantu siswa menyadari bahwa dirinya dapat dipercaya dan dihargai, guru hendaknya....

(1) Menerima siswa apa adanya

(2) Disukai oleh semua murid

(3) Memiliki persepsi yang realistik tentang siswanya

Jawaban : B

7. Hubungan sosio-emosional antarsiswa dapat ditingkatkan melalui....

(1) Belajar kelompok

(2) Kerja kelompok

(3) Diskusi kelompok

Jawaban : D

8. Aspek norma/aturan dalam kegiatan kelompok mencakup....

(1) Peran serta anggota dalam kegiatan kelompok

(2) Tindakan anggota terhadap anggota lain

(3) Perilaku anggota terhadap anggota lain

Jawaban :C

9. Aspek fungsi kepemimpinan dalam kegiatan kelompok dapat dilihat dari....

(1) Dominasi anggota

(2) Peran serta anggota

(3) Kerja sama anggota

Jawaban : A

10. Pak Adi menyadari bahwa masih banyak siswa di kelasnya yang belum dapat melakukan kegiatan kelompok dengan baik. Siswa selalu berselisih atau adanya dominasi seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Apa yang harus pak Adi lakukan agar siswa dapat melakukan kerja kelompok dengan baik?

(1) Memberikan penjelasan tentang pentingnya kerja kelompok

(2) Memberikan contoh perilaku yang benar dalam kerja kelompok

(3) Memodelkan kerja kelompok yang benar

Jawaban : D

Minggu, 08 Mei 2011

disleksia

Pengertian Disleksia
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.

Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.

Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.

Yang Dapat Mengalami Disleksia
Siapa saja bisa mengalami disleksia, namun riwayat keluarga dengan disleksia merupakan factor risiko terpenting karena 23-65% orangtua disleksia mempunyai anak disleksia juga.

Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar.

Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.

Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.

Apakah Bisa Disembuhkan?
Penelitian retrospektif menunjukkan disleksia merupakan suatu keadaan yang menetap dan kronis. “Ketidak mampuannya” di masa anak yang nampak seperti “menghilang” atau “berkurang” di masa dewasa bukanlah kareana disleksia nya telah sembuh namun karena individu tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh disleksia nya tersebut.

Mengingat demikian “kompleks”nya keadaan disleksia ini, maka sangat disarankan bagi orang tua yang merasa anaknya menunjukkan tanda-tanda seperti tersebut di atas, agar segera membawa anaknya berkonsultsi kepada tenaga medis profesional yang kapabel di bidang tersebut. Karena semakin dini kelainan ini dikenali, semakin “mudah” pula intervensi yang dapat dilakukan, sehingga anak tidak terlanjur larut dalam kondisi yang lebih parah.

Apa yang dapat dilakukan
• Adanya komunikasi dan pemahaman yang sama mengenai anak disleksia antara orang tua dan guru
• Anak duduk di barisan paling depan di kelas
• Guru senantiasa mengawasi / mendampingi saat anak diberikan tugas, misalnya guru meminta dibuka halaman 15, pastikan anak tidak tertukar dengan membuka halaman lain, misalnya halaman 50
• Guru dapat memberikan toleransi pada anak disleksia saat menyalin soal di papan tulis sehingga mereka mempunyai waktu lebih banyak untuk menyiapkan latihan (guru dapat memberikan soal dalam bentuk tertulis di kertas)
• Anak disleksia yang sudah menunjukkkan usaha keras untuk berlatih dan belajar harus diberikan penghargaan yang sesuai dan proses belajarnya perlu diseling dengan waktu istirahat yang cukup.
• Melatih anak menulis sambung sambil memperhatikan cara anak duduk dan memegang pensilnya. Tulisan sambung memudahkan murid membedakan antara huruf yang hampir sama misalnya ’b’ dengan ’d’. Murid harus diperlihatkan terlebih dahulu cara menulis huruf sambung karena kemahiran tersebut tidak dapat diperoleh begitu saja. Pembentukan huruf yang betul sangatlah penting dan murid harus dilatih menulis huruf-huruf yang hampir sama berulang kali. Misalnya huruf-huruf dengan bentuk bulat: ”g, c, o, d, a, s, q”, bentuk zig zag: ”k, v, x, z”, bentuk linear: ”j, t, l, u, y”, bentuk hampir serupa: ”r, n, m, h”.
• Guru dan orang tua perlu melakukan pendekatan yang berbeda ketika belajar matematika dengan anak disleksia, kebanyakan mereka lebih senang menggunakan sistem belajar yang praktikal. Selain itu kita perlu menyadari bahwa anak disleksia mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan suatu soal matematika, oleh karena itu tidak bijaksana untuk ”memaksakan” cara penyelesaian yang klasik jika cara terebut sukar diterima oleh sang anak.
• Aspek emosi. Anak disleksia dapat menjadi sangat sensitif, terutama jika mereka merasa bahwa mereka berbeda dibanding teman-temannya dan mendapat perlakukan yang berbeda dari gurunya. Lebih buruk lagi jika prestasi akademis mereka menjadi demikian buruk akibat ”perbedaan” yang dimilikinya tersebut. Kondisi ini akan membawa anak menjadi individu dengan ”self-esteem” yang rendah dan tidak percaya diri. Dan jika hal ini tidak segera diatasi akan terus bertambah parah dan menyulitkan proses terapi selanjutnya. Orang tua dan guru seyogyanya adalah orang-orang terdekat yang dapat membangkitkan semangatnya, memberikan motivasi dan mendukung setiap langkah usaha yang diperlihatkan anak disleksia. Jangan sekali-sekali membandingkan anak disleksia dengan temannya, atau dengan saudaranya yang tidak disleksia.

soal strategi pembelajaran - modul 10 kb 1

Modul 10

Kegiatan belajar 1

Hakikat Pengelolaan Kelas

Tes formatif 1

1. Menurut pendekatan otoriter, pengelolaan kelas adalah kegiatan guru dalam....

A. Mengontrol tingkah laku siswa

B. Memaksimalkan kebebasan siswa

C. Mendorong tingkah laku siswa

D. Mengembangkan iklim kelas yang sehat

Jawaban : A

2. “ Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru dalam menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif”.

Pengertian pengelolaan kelas ini didasarkan pada pendekatan….

A. Otoriter

B. Iklim sosio-emosional

C. Modifikasi

D. Proses kelompok

Jawaban : D

3. Menurut pendekatan permisif, tugas guru dalam pengelolaan kelas adalah….

A. Memelihara aturan didalam kelas

B. Membantu siswa merasakan kebebasan

C. Mengembangkan iklim social kelas yang positif

D. Melaksanakan system kelas yang efektif

Jawaban : B

4. Membantu siswa mempelajari tingkah laku yang diharapkan merupakan salah satu peran guru dalam pengelolaan kelas yang didasarkan pada pendekatan….

A. ermisif

B. Modifikasi tingkah laku

C. Proses kelompok

D. Iklim sosio-emosional

Jawaban : B

5. Pengelolaan kelas ditunjukan untuk….

A. Memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran

B. Menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran

C. Membantu siswa menguasai bahan pelajaran yang dibahas

D. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

Jawaban : B

6. Manakah dari kegiatan guru berikut yang merupakan kegiatan pembelajaran?

A. Memberi pujian dengan segera

B. Menciptakan hubungan yang sehat antarsiswa

C. Menyajikan bahan pelajaran dengan jelas

D. Menetapkan aturan kelompok yang disepakati

Jawaban : C

7. Manakah dari kegiatan berikut yang merupakan kegiatan pengelolaan kelas?

A. Mengajukan pertanyaan

B. Menilai kemajuan belajar

C. Mendiagnosis kesulitan belajar

D. Menciptakan kerja sama kelompok

Jawaban : D

8. Manakah dari masalah-masalah berikut yang merupakan masalah pembelajaran?

A. Budi bertengkar dengan Indra karena masalah pembagian tugas

B. Minah selalu terlambat mengumpulkan tugas

C. Nina belum dapat diterima oleh siswa-siswa lain

D. Dedi selalu memberikan komentar yang mengundang tertawa

Jawaban : B

9 . Manakah dari masalah-masalah berikut yang merupakan masalah pengelolaan kelas?

A. Andi merasa bosan dengan cara mengajar bu Ika

B. Dodi selalu mengganggu temannya karena dia selalu mengerjakan tugasnya lebih cepat dari teman-temannya

C. Intan banyak melamun ketika mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia

D. Dewi merasa frustasi tidak dapat mengerjakan soal-soal matematika

Jawaban : C

10. Manakah dari pertanyaan berikut yang menunjukkan hubungan pengelolaan kelas dan pembelajaran?

A. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat untuk pembelajaran yang efektif

B. Pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam Pengelolaan kelas yang efektif

C. Pembelajaran adalah prasyarat bagi terjadinya proses Pengelolaan kelas yang efektif

D. Pengelolaan kelas yang efektif tercipta apabila pembelajaran berlangsung secara efektif

Jawaban : A