Minggu, 02 Juni 2013

Drama

“Jadi segini aja arti sahabat buat lo?” Tiara memandang Mona dengan sinis.
“Ini gak kayak yang lo pikir,” elak Mona  ”gue gak ngrebut Dian dari April.”
“Oh ya? Trus apa? Penghianat? Nusuk dari belakang. Loser!” Lanjut Tiara.
“Pril,lo harus dengerin penjelasan gue.” Mona memohon pada April.
“Lo nggak perlu ndengerin dia, Pril.” Kata Tiara ke April “ dan kenapa April harus denger BUALAN LOE!” ucap Tiara sengit sambil menunjuk dada Mona.
“ Tapi bukan gitu ceritanya!” bentak Mona.
“Lo bener-bener jahat, Mon.” bisik April dengan tubuh gemetar.
“Pril, tolong dengerin gue dulu.” Mona menahan tangan april.
“Lepas!” bentak April dengan tampang jijik.
Tiara menarik tangan April, “Harusnya lo mikir dulu sebelum ngerebut cowok sahabat lo sendiri. Puas lo?” tanpa menunggu jawaban Mona , Tiara pergi menyusul April.
Di jalan setelah pertengkaran itu,
“Jadi bagaimana acting gue tadi?” Tanya Tiara
“Seperti biasa, lo emang selalu memainkan peran dengan baik. Gak sia-sia lo jadi pemain teater.” Jawab April.
“Kita gak keterlaluan, Pril?” Tiara memandang wajah teman baiknya,”Mona sudah histeris seperti itu. Masih kurang ‘kah?”
“Ya, besok pagi ultah Mona. Tentu kita harus membuatnya berkesan.” Jelas April.
“Baiklah, jika itu mau lo. Gue akan mengikuti alur permainan ini.”

                                                                             ***
Shit!!! Gue telat lagi!!! Mampus,  yang jaga pak Qosim lagi! Sial kuadrat!!!
Ya udah lah, gue bolos aja. Eh, tapi ini ultah si Mona! Beker gue kenapa pake mati segala tadi! Que sera, sera.
Dan yang ditakutin Tiara emang terjadi, dia terpaksa dihukum bersih-bersih perpustakaan dan lebih telat buat ikut jam pertama, dia masuk pas jam kedua.
“ Permisi, bu. Maaf saya terlambat”, Tiara tersenyum masam memandang guru biologi sekaligus walikelasnya, bu Ninik.
“ Ini sudah yang ke berapa, Tiara?”
“ Errr,,, Maaf bu. Saya usahakan ini yang terakhir.”
“ Uji amilum digunakan untuk mengetahui kandungan apa?”
“Karbohidrat, bu”
“Duduk.”
“terimakasih,bu”.
Hufthhh. Untung otak gue gak ketinggalan.
“Lo cari mati, Ra?” gumam April
“Sorry, weker gue mati. Klo nyokap gak mbangunin gue pasti masih tidur.”
Tentunya setelah jam istirahat Tiara ditegur April yang takut rencana mereka gagal jika Tiara gak masuk.
“Calm down, pril. Gue ada disini, all stay in scenario. Oke”
“Mona, gimana?” Tiara mengalihkan pembicaraan, cari aman.
“Dia tadi pagi minta maaf ke gue, gue pura-pura kagak denger aja.”
“Good girl” Tiara menepuk bahu sahabatnya
Dan tentunya tanpa mereka sadari di salah satu sudut kantin Dian mendengar pembicaraan itu.
                                                               ***
“Mon, dengerin gue.”
“Pergi! Jauhi gue!” Mona histeris saat Dian mencoba menggenggam tangannya
“Mon, please. Dengerin gue dulu.” Pinta Dian
“Pergi lo atau gue teriak?!” ancam Mona
“Fine, terserah klo lo gak mau dengerin penjelasan gue.”
Tiara bertepuk tangan setelah Dian pergi meninggalkan Mona dibelakang sekolah.
“ Pertunjukan yang bagus, drama queen. Sayang Aprill gak liat screen ini.” Tiara melangkah pergi.
“Tunggu. Ini gak seperti yang lo kira, Ra.” Mona mencekal tangan Tiara
“Singkirin tangan kotor lo dari gue.” Tiara menyentak tangannya lepas dari cekalan Mona.
“Lo harus denger penjelasan gue.”
“Siape lo?” Tiara menatap sinis lalu melenggang pergi.
“APA SALAH GUE??!!!” Mona putus asa, tiap yang dia lakukan selalu salah dimata sahabat-sahabatnya.
Tiara tersenyum miris mendengar teriakan Mona. Salah lo, lo ultah hari ini dan April minta gue bully lo. Sorry, Mon. Tunggu bentar lagi, gue jamin loe bakal suka.
                                                                   ***
Mona melangkah gontai memasuki rumahnya.
“SURPRISEEEE!!!! HAPPY BIRTHDAY!!!”
Mona terbelak, tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. Sahabat-sahabatnya yang dari kemarin menolak berbicara dengannya, bahkan memandangnya saja enggan berkumpul di rumahnya.
“Ka,, kalian ngapain?”
“Pertama-tama, gue minta maaf banget Mon udah bikin tampang lo sejelek ini.” Tiara memulai, dia tau dia lah aktor antagonisnya.
“April minta maaf ya Mon. Udah minta Tiara ngebully kamu.”
“Kenapa pada liat gue? Gue ogah minta maaf, gue kan gak ikutan rencana jahat kalian berdua. Gue tadi udah coba bilang ke Mona klo dia lagi dikerjain kalian, salah Mona sendiri gak mau dengerin gue!” Dian cemberut yang membuat April mencubit pipinya.
“Sayang, ini ultah Mona. Wajar aja kita bikin surprise.” Bujuk April pada pacarnya
“Udah dramanya?!!”
Ucapan Mona membuat mereka sadar, dimana mereka saat ini.
“Ya elah, ini anak bawel amat. Udah make a wish. Trus potong kue, gue laper!” ujar Tiara
Dan tentunya semua ini hanya sepotong drama di panggung kehidupan.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar